Rabu, 22 April 2009

Obligasi Pegadaian Pasang Bunga 10-14%

PT Perum Pegadaian memasang kisaran kupon bunga obligasinya antara 10% hingga 14%. Obligasi senilai Rp 1,5 triliun itu akan diterbitkan pada Juni mendatang.
"Kisaran bunga obligasi Pegadaian diperkirakan antara 10-14%," ujar Direktur PTBahana Securities, Andi Sidharta dalam paparan di Ritz Carlton Pacific Place, SCBD,Jakarta, Kamis (14/5/2009).
Pegadaian menawarkan obligasi XIII senilai Rp 1,5 triliun dengan tingkat sukubunga tetap. Obligasi ini memperoleh peringkat idAA+ stable outlook.
Obligasi ini dibagi menjadi 6 seri yaitu seri A1, seri A2, seri B1, seri B2,seri C1 dan seri C2. Obligasi seri A1 dan A2 berjangka waktu 5 tahun dengankisaran bunga 10-13%.
Seri B1 dan B2 berjangka waktu 8 tahun dengan kisaran 10-14%. Seri C1 dan C2berjangka waktu 10 tahun dengan kisaran 10-14%.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan Fidusia berupa piutang lancar kendaraanbermotor dalam jumlah sekurang-kurangnya 60% dari nilai pokok.
Dana hasil obligasi akan digunakan untuk keperluan modal kerja, khususnyaekspansi kredit usaha dalam rangka menyalurkan uang pinjaman.
Bertindak selaku penjamin emisi adalah PT Bahana Securities, sedangkan waliamanat dan agen jaminan adalah PT Bank Mega Tbk (MEGA).
Masa penawaran digelar mulai 9-11 Juni 2009 dan pencatatan di Bursa EfekIndonesia (listing) pada 17 Juni 2009.(dro/lih)
sumber : detikfinance

Saham Grup Bakrie Rontok, IHSG Terjungkal 66 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan jual yang tinggi yang membuatnya terjungkal ke jalur merah. Saham-saham grup Bakrie mengalami kerontokan yang hebat.

Tingginya transaksi saham lebih banyak didominasi oleh aksi jual. Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung di saham grup Bakrie karena menilai harganya sudah terlalu tinggi. IHSG juga terpental ke zona negatif mengikuti bursa saham regional yang hampir semuanya anjlok.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (14/5/2009) IHSG terjungkal 66,329 poin (3,58%) menjadi 1.785,003. Pada sesi satu IHSG terpangkas 35,453 poin (1,91%) menjadi 1.815,879.

Indeks LQ-45 turun 13,470 poin (3,75%) menjadi 345,358 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,647 poin (4,51%) menjadi 288,860.

Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 203.360 kali, dengan volume 30,297 miliar unit saham, senilai Rp 7,806 triliun. Sebanyak 60 saham naik, 155 saham turun dan 47 saham stagnan.

Saham-saham yang turun harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 250 menjadi Rp 1.950, Bakrie & Brothers (BNBR) turun Rp 4 menjadi Rp 100, Bakrie Telecom (BTEL) turun Rp 13 menjadi Rp 153, Bakrieland Development (ELTY) turun Rp 40 menjadi Rp 255, Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) turun Rp 90 menjadi Rp 800 dan Darma Henwa (DEWA) turun Rp 15 menjadi Rp 225.

Sedangkan saham-saham yang naik harganya antara lain, Truba Alam Engineering (TRUB) naik Rp 18 menjadi Rp 160, Sierad Produce (SIPD) naik Rp 6 menjadi Rp 57 dan Central Proteinaprima (CPRO) naik Rp 5 menjadi Rp 115.

IHSG mengikuti anjloknya bursa regional seperti Hang Seng turun 3,04%, KOSPI turun 2,68%, Nikkei turun 2,64%, Shanghai turun 0,9%, STI Singapura turun 2,41% dan Taiwan turun 1,87%.

Tekanan Jual Bayangi IHSG

Tekanan jual diprediksi masih akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Perhatian pelaku pasar masih seputar saham grup Bakrie yang kembali marak dengan spekulasi.
Melempemnya bursa regional dan Wall Street bisa ikut mempengaruhi gerak IHSG pada perdagangan Kamis (14/5/2009). Namun IHSG bisa bertahan positif jika transaksi yang berlangsung di lantai bursa sangat besar.
Saham grup Bakrie menjadi favorit karena pelaku pasar banyak yang menggunakan fasilitas marjin. Penyelesaian repo Bakrie yang mulai jalan ikut menyemangati gerak saham grup ini.Sementara indeks Nikkei Jepang pada pembukaan Kamis pagi melemah 128,19 poin (1,37%) menjadi 9.212,30. Nikkei mengikuti perlemahan Wall Street karena sentimen negatif angka penjualan ritel kembali menunjukkan penurunan. Pada perdagangan Rabu waktu AS(13/5/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 184,22 poin (2,18%) ke level 8.284,89. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 24,43 poin (2,69%) ke level 883,92 dan Nasdaq turun 51,73 poin (3,01%) ke level 1.664,19.Sedangkan IHSG pada perdagangan Rabu kemarin (13/5/2009), ditutup menguat 9,310 (0,51%) ke level 1851,332.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.
Panin Sekuritas
IHSG akhirnya ditutup menguat di tengah perdagangan yang relatif volatile kemarin. Pergerakan indeks diwarnai oleh profit taking terhadap saham unggulan seperti TLKM, ASII, INCO, PGAS. Disisi lain saham grup Bakrie (BUMI, DEWA, ENRG,BNBR, ELTY) kembali berhasil menjadi penyelamat indeks. Pernyataan dari Deputi Gubernur BI bahwa perekonomian kuartal 2 membaik, kemudian ekspektasi dari pulihnya perekonomian global dari resesi menjadi katalis bagi pergerakan indeks kemarin. Sementara hari ini kami perkirakan pergerakan indeks masih akan dibayangi oleh profit taking, seiring dengan tekanan jual pada saham yang mengalami kenaikan signifikan. Kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran support-resistance 1.830-1.877.
Optima Securities
Indeks kembali naik tipis 9 poin keposisi 1.851 ditopang oleh sektor perdagangan yang menguat 3,5%. Beberapa saham lapis dua dan tiga mengalami autoreject atas karena menjadi incaran investor dengan grup Bakrie terus menjadi favorit.Sentimen harga komoditas dan bursa luar masih menjadi penopang utama pergerakan indeks di kisaran 1.820-1.890. Beberapa saham pilihan BTEL, TRUB, BNII, UNTR dan UNSP.
eTrading Securities
Saham small cap yang terkena sentimen krisis global bergerak aktif kemarin, DEWA +34% dan TRUB +35% sedangkan IHSG +0,5%. Pasar Indonesia masih diselimuti investor ritel yang cenderung melakukan trading pada saham-saham yang bernominal kecil sementara investor institusi dan asing memilih untuk menonton.Hari ini market lebih banyak berita buruk, penjualan ritel AS turun di bawah perkiraan dan GDP Jepang terendah dalam sejarah -16%. Prediksinya market akan bergerak negatif pada sesi pembukaan pagi ini. Market sudah pulih dari sentimen, selanjutnya pertumbuhan akan menjadi penggerak market. Rekomendasinya agar investor untuk merubah style trading menjadi fundamental dan melihat pertumbuhan perusahaan.(ir/ir)
sumber : detikfinance

Medco Jual Obligasi Rp 1 Triliun

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menjual obligasi senilai Rp 1 triliun yang dananya akan digunakan untuk modal kerja dan investasi.
Obligasi Medco II tahun 2009 itu akan ditawarkan 9-11 Juni 2009 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni 2009. Pernyataan efektif dari Bapepam LK diharapkan keluar pada 5 Juni 2009.Dalam prospektus yang diterbitkan, Rabu (6/5/2009), obligasi Medco ini memiliki dua seri yakni Seri A berjangka waktu 3 tahun dan seri B berjangka waktu 5 tahun. Obligasi Medco ini mendapat peringkat AA- (double A minus) dari Pefindo.
Medco menunjuk 4 penjamin emisi untuk obligasi ini yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Kresna Graha Sekurindo. Sedangkan wali amanat yang dipakai adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Kinerja keuangan Medco per Desember 2008 mencatat pendapatan US$ 1,286 miliar naik dari tahun 2007 yang sebesar US$ 1,077 miliar. Laba bersih yang dibukukan tahun 2008 sebesar US$ 280,204 juta yang naik dari tahun 2007 yang sebesar US$ 6,599 juta.
Medco melalui anak usahanya Medco E&P memiliki 17 blok yang terdiri dari 8 aset produksi, 2 pengembangan, 6 eksplorasi, dan 1 partisipasi ekonomi, mulai dari Sumatra hingga Papua.
sumber : detik finance

Tekanan Jual IHSG Tak Kurangi Minat Beli Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan mengalami tekanan. Namun tekanan jual tersebut tidak mengurangi minat investor membeli saham. Sehingga tarik menarik aksi jual dan beli akan cukup tinggi.
Animo beli saham tersebut muncul karena investor masih akan berburu saham-saham sektor energi seiring dengan harga minyak yang masih di atas level US$ 50-an per barel. Meski pada Selasa waktu AS (5/5/2009) harga minyak agak terkoreksi ke US$ 53,84 per barel.
Pelaku pasar percaya meski masih mengalami tekanan, IHSG pada perdagangan Rabu (6/5/2009) dalam tren positif. Terlebih nilai transaksi yang masuk ke lantai bursa juga masih tinggi.
Sementara saham-saham di Wall Street melemah terkena profit taking. Investor kini sedang harap-harap cemas menunggu hasil stress test atas bank-bank besar.
Hasil bocoran sementara dari stress test adalah 10 dari 19 bank besar peserta test tersebut kemungkinan harus menambah modalnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS (5/5/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah tipis 16,09 poin (0,19%) ke level 8.410,65. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 3,44 poin (0,38%) ke level 903,80 dan Nasdaq turun tipis 9,44 poin (0,54%) ke level 1.754,12.Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham, Selasa (5/5/2009) turun 16,077 poin (0,9%) menjadi 1.772,070.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas
Panin Sekuritas
IHSG akhirnya kemarin bergerak melemah menyusul aksi ambil untung oleh para investor. Penurunan kemarin sekaligus mengakhiri rally naik yang terjadi dalam 5 hari berturut-turut. Saham sektor perbankan terlihat menjadi pendorong turunnya indeks. Investor terlihat melakukan sell on news terhadap pengumuman diturunkannya BI Rate. Sebagai informasi, dalam beberapa hari terakhir sektor perbankan memang selalu menjadi indeks mover terbesar. Kami melihat profit taking yang dilakukan investor masih cukup wajar. Meski hari ini tekanan jual diprediksikan masih akan terjadi, akan tetapi kami melihat IHSG masih akan berada dalam bullish trend-nya (uptrend channel). Pelaku pasar masih cukup optimis perekonomian global akan berangsur pulih. Kami perkirakan indeks hari ini akan bergerak dalam kisaran support-resistance 1.760-1.790.
Optima Securities
Meskipun melemah 16 poin ke level 1.772, indeks berhasil menutup gap yang terjadi level 1.766-1.821. Pasca penurunan BI Rate 25 basis poin ke 7,25% investor melakukan profit taking khususnya di sektor infrastruktur dan keuangan mengingat indeks telah rally cukup banyak serta belum ada sentimen yang dianggap menjadi katalis penguatan berikutnya. Nilai transaksi hampir Rp 7 triliun di mana smart money masih mengalir ke bursa sebesar Rp 663 miliar. Kondisi yang sudah overbought bisa memicu pelemahan indeks kembali. Pergerakan harian di level 1.720-1.840 dengan pilihan saham: BUMI, INCO, SMGR, dan MEDC.
eTrading Securities
Profit taking pada IHSG kemarin cenderung memberi signal kelelahan dari rally saham. Hasil stress-test bisa menjadi alasan untuk profit taking. MEDC mengumumkan rencana penjualan 50% saham block Area 47 di Lybia, menjadi sentimen positive untuk pergerakan sahamnya. Verenex pemegang 50% saham sisanya, telah setuju untuk menjual ke CNOOC dengan harga USD400 juta. Saat ini market cap MEDC adalah USD873 juta.
Dari ekonomi BI rate turun 50 bps menjadi 7,25% kemarin, lebih rendah dari perkiraan kita dan konsensus 25bps. Bank di perkirakan akan menurunkan Lending rate mereka meskipun pada level terbatas melihat NPL yang masih meragukan.
Kita memperkirakan hari ini IHSG akan side-way, investor ragu dengan rally sepanjang dua bulan terakhir ini. Apakah ini "bear market rally" atau market rebound? Apapun itu market turnover telah kembali sekitar Rp 4-6 triliun di bandingkan akhir tahun 2008 hanya Rp 1-2 triliunn. Turnover bisa menjadi support untuk penurunan IHSG.(ir/ir)
sumber : detik finance

MENYONGSONG MUNAS ADPI 2009

Sesuai amanat Anggaran Dasar Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Bab VII Pasal 17 (3) bahwa Musyawarah Nasional diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun. Dewan Pimpinan ADPI telah membentuk Panitia Munas ADPI 2009 dan telah ditetapkan bahwa Munas akan dilaksanakan pada tanggal 16 sampai dengan 18 Juni 2009 di Hotel Bumikarsa Jakarta.

TEMA MUNAS

Munas 2009 akan mengambil tema "Menata Kembali Investasi Dana Pensiun, Peluang dan Tantangan".
Tema ini diambil mengingat saat ini Dana Pensiun berada dalam kondisi Krisis Keuangan Global dimana portofolio sebagian besar Dana Pensiun merugi dan perlu ditata kembali karena kita berkeyakinan bahwa dibalik kondisi krisis keuangan global tetap ada peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Dana Pensiun.

FUNGSI MUNAS
Musyawarah Nasional berdasarkan Pasal 19 Anggaran Dasar ADPI berfungsi untuk :
  1. Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan / atau perubahannya.
  2. Menerima, mengesahkan atau menolak sebagian atau keseluruhan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan.
  3. Memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan.
  4. Menetapkan Pokok Pokok Program Kerja ADPI selama 4 (empat) tahun kedepan.

PESERTA MUNAS
Diharapkan seluruh Dana Pensiun Anggota ADPI dapat mengirimkan wakilnya sehingga masing-masing Dana Pensiun Anggota dapat menyalurkan aspirasinya selama MUNAS berlangsung untuk kepentingan Dana Pensiun.

AGENDA MUNAS
Pada MUNAS ADPI 2009 ini, ditetapkan rangkaian acara selama 3 hari yaitu :

  • Hari Pertama 16 Juni diadakan Seminar Sehari yang terbagi dalam 3 sesi dengan nara sumber dari berbagai kalangan antara lain Regulator, SRO, Perusahaan Sekuritas / Manajer Investasi dan Perbankan.
  • Hari Kedua 17 Juni pelaksanaan Musyawarah Nasional ADPI dengan agenda seperti tersebut di atas.
  • Hari Ketiga 18 Juni Turnamen Golf.
    Turnamen Golf Tahunan yang biasanya diadakan dalam rangka HUT ADPI pada bulan Agustus, kali ini diadakan sebagai Penutupan MUNAS ADPI 2009. Seperti biasanya turnamen golf akan diikuti oleh Dewan Pengawas / Pengurus Dana Pensiun, Mitra Kerja dan Simpatisan ADPI.

HARAPAN
Panitia MUNAS ADPI 2009 sangat mengharapkan peran aktif dan konstruktif dari Anggota ADPI baik memberi masukan tertulis kepda Panitia sebelum MUNAS dilaksanakan maupun pada saat MUNAS berlangsung. Sekretariat ADPI menerima masukan tertulis dari para Pengurus Dana Pensiun Anggota yang kemudian akan diserahkan kepda Panitia Pengarah yang sedang menyusun konsep perubaan AD/ART dan Program Kerja ADPI 2009 - 2013 agar pada MUNAS nanti dapat menampun seluruh aspirasi Anggota dengan menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Dengan peran aktif dan konstruktif Anggota diharapkan produk MUNAS 2009 baik penyempurnaan AD/ART, penyusunan Program Kerja serta Kepengurusan Dewan Pimpinan ADPI yang terbentuk dapat benar-benar sesuai dengan harapan dan kebutuhan Anggota.

BEBERAPA PEMIKIRAN MENGENAI REVISI UU DANA PENSIUN

I. KOMPENSASI MANFAAT PENSIUN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PEMBERI KERJA

  1. Perbedaan pendapat dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 khususnya ketentuan Pasal 167 yang mengkaitkan uang pesangon (yang bersifat wajib) dan manfaat pensiun (yang bersifat sukarela) tidak jelas, sehingga multi tafsir sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan masing-masing, akibatnya tidak ada kepastian hukum.
  2. Kelemahan dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tersebut dapat dicarikan jalan keluar dalam Revisi UU Nomor 11 Tahun 1992. Kalau dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 yang mengatur mengenai uang pesangon dapat mengkaitkan dengan program pensiun yang diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 1992, logikanya dalam Revisi UU Dana Pensiun dapat mengkaitkan uang pesangon dengan Manfaat Pensiun
  3. Sebagai alternatif lain, yaitu memungkinkan manfaat pensiun untuk diperhitungkan dengan kewajiban pemberi kerja kepada peserta yang dikaitkan dengan masa kerja dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang tersendiri, sepanjang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama, dan pembayaran manfaat pensiun tersebut dapat dilakukan secara sekaligus

II. PENGELOLAAN PROGRAM LAIN

  1. PSAK 24 mengenai imbalan kerja mengharuskan perusahaan untuk menghitung, mengakui dan menyajikan kewajiban imbalan kerja kepada para pekerjanya di dalam laporan keuangan. PSAK 24 mengharuskan pemberi kerja untuk melakukan pencadangan (pembiayaan) dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut.
  2. Kami sependapat dengan pandangan yang berkembang, agar Dana Pensiun juga diberikan peluang untuk mengelola dana cadangan tersebut. Hal ini dapat dilakukan apabila dalam Revisi Undang Undang Dana Pensiun, Dana Pensiun dimungkinkan menyelenggarakan program lain, selain program pensiun, tentunya dengan batasan-batasan tertentu, misalnya mengenai pencatatan, pengelolaan, pengawasan dll yang terpisah dengan pengelolaan program pensiun.

III. RELAKSASI MANFAAT PENSIUN


Revisi Undang Undang Dana Pensiun agar dapat mengakomodasikan hal-hal berikut :

  1. Periodisasi pembayaran manfaat dapat disesuaikan dengan periodisasi pengganjian karyawan di perusahaan.
  2. Memungkinkan pembayaran manfaat pensiun ke-13 dst atau pembayaran manfaat pensiun yang dikaitkan dengan hari raya keagamaan sesuai kemampuan pemberi kerja, sepanjang hal tersebut diatur dalam Peraturan Dana Pensiun.
  3. Memungkinkan kenaikan manfaat pensiun secara Ad Hok, sesuai kemampuan pemberi kerja, sepanjang diatur dalam Peraturan Dana Pensiun.
  4. Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dapat membayarkan sendiri manfaat pensiun secara bulanan kepada pensiunan dan pihak yang berhak.
  5. Apabila sampai pada titik tertentu (misalnya sampai dengan pembayaran manfaat pensiun kepada peserta selesai), selanjutnya untuk pembayaran manfaat pensiun janda / duda dan anak harus dibelikan anuitas, karena karakteristik PPIP tidak dapat menanggung risiko umur panjang dan risiko investasi, yang menjadi wajib pungut pajak atas manfaat pensiun adalah perusahaan asuransi jiwa (dengan merevisi Undang Undang Perasuransian, misalnya dengan menambahkan klausul sebagai berikut “Dalam hal anuitas pensiun sebagaimana dimaksud dalam UU Dana Pensiun, Perusahaan Asuransi Jiwa sebagai wajib pungut atas manfaat pensiun dan wajib setor ke Kas Negara”)
  6. Fleksibilitas penerapan asas penundaan manfaat pensiun (locking-in). Dalam hal terjadi PHK pada usia sebelum mencapai usia pensiun dipercepat, dan peserta tidak mempunyai pekerjaan lagi, manfaat pensiunnya dapat dibayarkan, tidak harus menunggu sampai mencapai usia pensiun dipercepat. Sungguh tidak manusiawi apabila menjadi pengangguran, mempunyai hak atas manfaat pensiun (apalagi kalau di dalamnya ada iuran peserta dan hasil pengembangannya) tetapi manfaat pensiun tersebut “disandera” sampai usia pensiun dipercepat, sementara besok dan besoknya harus makan untuk menyambung nyawa mempertahankan hidupnya.

IV. OPTIMALISASI BESARAN MANFAAT PENSIUN


Sangat baik apabila dalam Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPIP, Peserta dimungkinkan untuk menambah iuran sendiri sesuai kemampuannya, agar manfaat pensiun yang akan diterimanya lebih besar.
Untuk DPPK yang menyelenggarakan PPMP tidak perlu ada pembatasan mengenai :

  1. Besarnya Faktor Penghargaan Per Tahun Masa Kerja (yang sekarang dibatasi maksimal 2,5% atau 2,5 kali).
  2. Besarnya manfaat pensiun (yang sekarang dibatasi maksimal 80% atau 80 kali Penghasilan Dasar Pensiun). 1 dan 2 sesuai kemampuan pemberi kerja.

Untuk DPPK yang menyelenggarakan PPIP tidak perlu ada pembatasan mengenai :

  1. Besarnya iuran (yang sekarang dibatasi maksimal 20% dari Penghasilan Dasar Pensiun).
  2. Besarannya disesuaikan dengan kemampuan pemberi kerja.

V. PENGEMBANGAN DANA PENSIUN

  1. a. Perlu dikaji dengan seksama (agar tidak kontra produktif) kemungkinan pembentukan Dana Pensiun bagi pemberi kerja yang sekarang masih bersifat sukarela menjadi bersifat wajib.

    b. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Program Jaminan Sosial Masyarakat yang bersifat wajib cakupannya sangat luas, mungkin terkait dengan kepentingan politik pada waktu itu.
    Perkiraan kami, Undang-Undang tersebut terkendala dengan pendanaannya, sehingga sudah 5 tahun diundangkan, sampai sekarang belum dapat dilaksanakan.
  2. Seluruh hasil investasi Dana Pensiun agar bebas pajak (sekarang baru sebagian hasil investasi Dana Pensiun yang bebas pajak)
  3. Ketentuan tentang SKB agar dicabut. Apabila benar bahwa ada penyalahgunaan fasilitas perpajakan dengan mengatasnamakan Dana Pensiun hendaknya diproses secara hukum sampai ke Pengadilan, agar:
    (1)Transparan.
    (2)Masyarakat dapat merasakan bahwa hukum memang ditegakkan demi keadilan.
    (3)Diahrapkan dapat menimbulkan efek jera.
    (4)Sungguh tidak bijaksana apabila karena suatu kasus, lalu diterbitkan suatu peraturan yang berlaku umum. Dana Pensiun merasakan kerepotan dan keberatan setiap kali harus mengurus SKB, menambah beban pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
    Undang Undang Dana Pensiun menegaskan bahwa dalam hal pembelian anuitas pensiun kepada Perusahaan Asuransi Jiwa harus menjamin pembayaran manfaat pensiun kepada peserta seumur hidup, kepada Janda/Duda juga seumur hidup kecuali kalau kawin lagi dan kepada anak sampai dewasa.
    Sudah merupakan rahasia umum bahwa ketentuan Undang-Undang ini sering dilanggar, yaitu setelah dibayarkan berkala beberapa bulanan, lalu dibayarkan secara sekaligus. Pelanggaran ini harus dikenakan sanksi yang tegas dan harus diterapkan secara konsekuen terhadap pelakunya.

VI. HARAPAN

  1. Perlu sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai program jaminan sosial masyarakat (UU Dana Pensiun, UU Jamsostek, UU Ketenagakerjaan dan UU SJSN) dengan orientasi keseimbangan yang proporsional antara kepentingan pemberi kerja dan karyawan dari aspek BEBAN PENDANAAN PEMBERI KERJA dengan KESEJAHTERAAN KARYAWAN.
  2. Pandangan ADPI mengenai revisi Undang-Undang Dana Pensiun dapat diakomodasikan sekiranya dianggap baik, dan sinkronisasi / harmonisasi dengan UU Jamsostek, UU Ketenagakerjaan, UU SJSN dapat terwujud.
  3. Peraturan perundang-undangan pada hakekatnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat, bukan sebaliknya. Tidak ada kesulitan yang menghambat.
    Kuncinya adalah :
    - Ada koordinasi antara Menteri-Menteri terkait.
    - Ada kemauan politik dari Pemerintah dan DPR.
    Disampaikan pada Talk Show "Pemikiran Baru Untuk Program Pensiun Yang Lebih Baik" (Hotel Aston, 31 Maret 2009)

BANK IFI DIBEKUKAN

Melalui Surat No. 11/9/KEP/GBI/2009 tanggal 17 April 2009 Bank IFI resmi dicabut izin usahanya oleh Bank Indonesia. Otoritas perbankan mencabut izin Bank IFI karena Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya terus merosot yang digunakan untuk beban pencadangan kredit bermasalah. Menurut beberapa sumber, CAR Bank IFI telah merosot hingga ke level 2,3% sedangkan batas psikologis CAR adalah 10%, meski aturan menyebutkan minimal 8%.
Direktur Klaim dan Resolusi Bank LPS Noor Cahyo mengatakan bahwa penyelesaian kewajiban Bank IFI kepada nasabah dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai ketentuan yang berlaku.
Hingga akhir Maret 2009, sebanyak 9.600 rekening di Bank IFI tercatat bernominal di bawah Rp. 2 miliar per nasabah dengan nilai sebesar Rp. 160,4 miliar. Sementara itu, dana nasabah yang berada di atas Rp. 2 miliar sebanyak Rp. 191,2 miliar yang tertampung dalam 30 rekening sehingga total nilai rekening sebesar Rp. 358,8 miliar.
Bagi Dana Pensiun Anggota ADPI yang terkait dengan masalah Bank IFI diharapkan berkoordinasi dengan Sekretariat ADPI untuk menyusun langkah-langkah lebih lanjut.
Sumber : Bisnis Indonesia

BTN Jual Obligasi Rp 1,5 Triliun Mei

PT Bank Tabungan Negara (BTN) menerbitkan obligasi yang ke-13 senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ini akan mulai ditawarkan ke investor bulan Mei dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1 Juni 2009.
Obligasi BTN ini terdiri dari 3 seri yakni seri A berjangka waktu 3 tahun, seri B berjangka waktu 4 tahun dan seri C berjangka waktu 5 tahun. Dalam prospektus yang dipublikasikan, Rabu (22/4/2009) obligasi BTN mendapat peringkat AA- dari Pefindo.
Perseroan menunjuk 3 penjamin emisi yakni PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities Tbk dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk.
Pernyataan efektif dari Bapepam LK diharapkan keluar pada 19 Mei 2009, kemudian dilanjutkan dengan masa penawaran 22-26 Mei 2009.
Dana dari hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya akan digunakan untuk sumber pembiayaan kredit. Obligasi ini tidak dijamin khusus tapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik bergerak maupun tidak bergerak.

IHSG Ikuti Irama Bursa Regional

Pasar saham dalam negeri masih mencetak nilai transaksi yang besar meskipun pada Selasa kemarin (21/4/2009) investor lebih banyak dalam posisi jual. Koreksi saham masih mungkin terjadi, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga akan mengikuti irama bursa saham regional yang menentukan pergerakannya. Saham-saham unggulan masih dalam posisi jenuh beli atau overbought.
Pada perdagangan saham Rabu (22/4/2009) IHSG diprediksi bergerak bervariasi dengan kecenderungan melanjutkan aksi profit taking. Namun jika bursa regional positif, pelemahan IHSG bisa ditahan. Sementara bursa saham Nikkei Jepang pada Rabu pagi ini dibuka menguat 66,02 poin (0,76%) menjadi 8.777,53.
Nikkei mengikuti Wall Street yang naik dengan dipimpin oleh saham-saham perbankan. Investor mulai sedikit nyaman setelah Menkeu AS Timothy Geithner menyatakan bahwa perbankan memiliki cadangan yang cukup untuk melindungi mereka dari kemungkinan rugi. Pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS (21/4/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik hingga 127,83 poin (1,63%) ke level 7.969,56.
Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 17,69 poin (2,13%) ke level 850,08 dan Nasdaq menguat 35,64 poin (2,22%) ke level 1.643,85.
Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin (21/4/2009) turun 32,996 poin (1,99%) menjadi 1.628,849 setelah enam hari beturut-turut mengalami rally panjang.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.
Panin Sekuritas
IHSG kemarin mengalami profit taking setelah 6 hari berturut-turut mengalami kenaikan. IHSG tercatat melemah -1,99% ditutup pada 1.628,849.
Investor melakukan aksi ambil untung menyusul anjloknya bursa regional dan harga komoditas seiring dengan turunnya harga minyak dunia. Nikkei ditutup melemah -2,39%, Hangseng turun -2,95%. Sektor perbankan, infrastruktur, serta pertambangan tercatat menjadi pendorong turunnya indeks. Beberapa saham unggulan yang mengalami profit taking antara lain adalah BUMI, BBRI, TLKM, ASII, dan INCO.
Secara teknikal sinyal akan turunnya indeks kemarin sudah ditandai oleh melemahnya nilai transaksi dalam 3 hari terakhir. IHSG juga sudah memasuki wilayah overbought sejak 1 pekan terakhir. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance pada 1.604-1.635.
Optima Securities
Indeks mendapatkan momentum koreksi seiring tertekannya bursa utama regional di atas 2% sehingga melemah 32 poin ke posisi 1.628. Walaupun terjadi profit taking namun transaksi cukup tinggi mencapai Rp 6 triliun dengan saham lapis dua dan tiga sangat aktif di transaksikan. Arah pergerakan bursa selanjutnya menunggu arah bursa luar dengan kisaran pergerakan harian 1.600-1.650 dengan pilihan saham : BTEL, TRUB, ENRG, dan INDF. eTrading Securities
Bursa AS terdorong oleh saham-saham keuangan setelah Menkeu AS Timothy Geither mengatakan sebagian besar bank-bank nasional memiliki modal yang cukup.
Harga SUN turun setelah pemebelian utang negara oleh Federal Reserve sebesar US$ 7 miliar di bawah ekspektasi. Saham-saham menguat seiring meredanya kekhawatiran atas kerugian kredit bagi bank-bank.
Minyak mentah untuk bulan Mei naik menjadi $46.51/barrel, kontrak berjangka untuk bulan Juni naik menjadi $48.55. Gold futures tergelincir 0.5% menjadi $882.70/oz, Silver Future untuk bulan Mei -0.4% menjadi $12.06/oz. Regional Pagi ini : Nikkei (+0,75%) 8.776,95; Kospi (+0,89%) 1.348,77; ASX 200 (+0,47%) 3.694,70; STI (-0,9%) 1.870Commodity : CPO (-0.7%) 2.510RMY, Gold (+0.1%) $883.4/oz, Crude Oil (+0.4%) $48.72/barrel, Natural Gas (+0.9%) $3.54/mmbtu, Nickel $11.455/ton, Tin $11.910/ton. (detik.com)

Rabu, 15 April 2009

4 Hari yang Hebat untuk IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan spektakuler dalam empat hari berturut-turut. Pasar saham masih terus merespons hasil pemilu yang aman yang membuat investor berlomba masuk ke lantai bursa.
Selama empat hari terakhir IHSG telah naik 159,3 poin yang mencatat level tertinggi sejak 7 Oktober 2008. IHSG juga paling bersinar di antara bursa saham Asia lainnya dengan nilai transaksi hari ini saja lebih dari Rp 6 triliun.
Kondisi politik Indonesa dinilai kondusif setelah pelaksanaan pemilu dan membuat pelaku pasar lebih nyaman ketimbang investasi di Thailand.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (16/4/2009) IHSG menguat 31,424 poin (1,97%) menjadi 1.625,087. Pada sesi satu IHSG menguat 43,710 poin (2,74%) menjadi 1.637,373.
Indeks LQ-45 naik 6,3 poin (1,99%) menjadi 323,279 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,551 poin (2,89%) menjadi 268,655.
Perdagangan saham hari ini sangat ramai yang mencatat transaksi sebanyak 170.792 kali, dengan volume 19,336 miliar unit saham, senilai Rp 6,082 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 64 saham turun dan 70 saham stagnan.
Saham-saham yang naik harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) naik Rp 20 menjadi Rp 1.130, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp 30 menjadi Rp 1.460, Bakrie &; Brothers (BNBR) naik Rp 18 menjadi Rp 68, Timah (TINS) naik Rp 60 menjadi Rp 1.380 dan Telkom (TLKM) naik Rp 250 menjadi Rp 7.850.
Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 75 menjadi Rp 2.275, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) turun Rp 50 menjadi Rp 8.850 dan BISI International (BISI) turun Rp 60 menjadi Rp 1.740.
Sementara bursa saham Asia hari ini bervariasi seperti Hang Seng turun 0,55%, KOSPI naik 1,1%, Nikkei naik 0,27%, STI Singapura turun 0,8%, Taiwan naik 2,08% dan Shanghai turun 0,08%.

Mencermati Euforia Pemilu di Bursa Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan yang tajam karena terdorong euforia hasil pemilu yang aman sehingga investor melakukan pembelian secara masif. Seberapa lama euforia akan mendorong IHSG? Investor perlu mencermatinya. "Kalau kita lihat, kenaikan IHSG banyak ditopang oleh investor lokal yang euforia karena sentimen pemilu legislatif. Saya pikir ini tidak akan bertahan, paling-paling satu dua pekan," ujar Head of Research PT Recapital Securities, Poltak Hotradero saat dihubungi detikFinance, Senin (13/4/2009). Poltak mengatakan, kenaikan IHSG yang hanya didorong oleh pembelian masif investor lokal belum memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan di level 1.500. Menurutnya, harus diakui bahwa peranan asing dalam menopang level IHSG masih belum tergantikan.
"Kalau saya lihat, seberapa kuat sih nafas investor lokal untuk mempertahankan IHSG di level 1.500? Saya kira tidak akan bertahan lama, apalagi asing belum masuk secara besar-besaran. Paling-paling dalam hitungan satu dua pekan ke depan juga turun lagi," ujar Head of Research PT Recapital Securities, Poltak Hotradero saat dihubungi detikFinance, Senin (13/4/2009).
Poltak menjelaskan, biasanya kenaikan IHSG didorong oleh pemborongan saham-saham di sektor finansial, infrastruktur dan consumer goods. Menurut Poltak, tiga sektor tersebut biasanya kalau naik tajam didorong oleh masuknya asing secara masif.
"Tapi yang saya lihat, kenaikan IHSG bukan didorong oleh 3 sektor itu. Artinya, asing belum masuk secara besar-besaran. Kelihatannya, kenaikan IHSG hanya ditopang oleh investor lokal saja," ujarnya. Poltak mengatakan, sentimen pemilu legislatif merupakan faktor utama penggerak investor lokal melakukan pembelian. Namun ia sangsi kalau kenaikan IHSG bakal bertahan hingga pemilu presiden Juli 2009.
"Kalau asing belum masuk, saya pikir nafas investor lokal tidak cukup kuat menopang IHSG di level 1.500 hingga pemilu presiden. Dalam satu dua pekan ke depan akan ada profit taking besar-besaran," ujarnya. Asumsi Poltak didasarkan pada aspek fundamental perekonomian Indonesia yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, sehingga ia memastikan kalau kenaikan IHSG hanyalah bagian dari sikap euphoria investor lokal saja terhadap sentimen pemilu legislatif. "Fundamental ekonomi Indonesia kan belum ada perubahan yang signifikan. Jadi tidak mungkin kenaikan IHSG didukung oleh tren perbaikan fundamental.
Nilai earning per share (laba per saham) kebanyakan emiten saja masih tertekan. Jadi bisa dipastikan, kenaikan IHSG ini hanya sesaat, karena tidak disokong oleh perbaikan fundamental, " jelas Poltak. Menurut Poltak, mengacu pada proyeksi ekonomi makro terkini yang dilansir para analis belum menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan fundamental ekonomi. Hal inilah yang menurutnya menjadi alasan mengapa investor asing belum masuk secara masif ke lantai bursa saham Indonesia.
"Kalau investor asing kan melihat dari sudut pandang fundamental. Sejauh ini proyeksi ekonomi makro Indonesia belum cukup bagus untuk mendorong asing masuk. Jadi saya kira kenaikan IHSG tidak akan bertahan lama," jelasnya.Menurut Poltak, pemilu legislatif kurang memberi pengaruh pada perekonomian riil Indonesia. Berbeda dengan pemilu presiden."Asing lebih menunggu hasil pemilu presiden ketimbang pemilu legislatif. Asing menunggu siapa yang memimpin negeri ini, kebijakan seperti apa yang akan diterapkan oleh pemimpin baru nanti. Jadi saat ini, asing masih menunggu hasil pemilu presiden baru memutuskan masuk," ujarnya.Atas alasan itu, Poltak mengimbau para investor lokal jangan mudah terpancing oleh sentimen yang bersifat jangka pendek. Sebagaimana dikatakan olehnya di atas, kenaikan IHSG diperkirakan hanya akan bertahan satu hingga dua pekan saja. "Setelah itu pasti akan profit taking. IHSG akan turun dulu sampai menjelang pemilu presiden baru akan terkerek naik lagi. Biasanya asing akan mulai masuk menjelang pemilu presiden," jelas Poltak.
Poltak mengatakan, kisaran IHSG yang wajar jika mengacu para kondisi dan proyeksi fundamental ekonomi Indonesia terkini, masih berada di kisaran 1.100 hingga 1.500. Poltak sangsi kalau IHSG bisa menembus level 1.700 sebagaimana diproyeksikan banyak analis. "Saya kira kalau menembus 1.700 sulit jika kita mengacu pada kondisi dan proyeksi fundamental Indonesia di 2009.
Namun segala kemungkinan bisa saja terjadi, terutama jika ada perubahan-perubahan signifikan terhadap ekonomi Indonesia pada pertengahan tahun ini. Siapa yang tahu. Lagipula pergerakan IHSG kan bisa sangat ekstrem dan kadang di luar akal sehat. Ya memang seperti itu profil pasar kita," papar Poltak.Kendati demikian, Poltak tetap mengamini kalau IHSG tidak akan bisa menyentuh level 1.700, jika tidak ada perbaikan-perbaikan ekonomi Indonesia. Apalagi, ia melanjutkan, harus diakui kalau kenaikan drastis IHSG masih bakal dimotori oleh asing."Jadi jika tidak ada perubahan-perubahan ekonomi yang positif, asing belum tentu masuk. Kalau begini, IHSG sulit bergerak naik ke level 1.700. Harus diakui, kalau nafas investor lokal belum sekuat itu untuk menopang dan mempertahankan IHSG di level 1.500," ujarnya.
sumber : detikfinance.com

Jadwal Kegiatan ADPI Bulan April

Diklat Manajemen Umum Dana Pensiun (MUDP) & Aktuaria Dana Pensiun (ADP)

  1. Diklat MUDP ini dikhususkan bagi mereka2 yang akan menjabat sebagai pengurus, staf, dewan pengawas, pendiri atau pihak2 lain yang berkompeten di bidang dana pensiun supaya ada kesamaan persepsi tentang kebijaksanaan dan ketentuan perundang-undangan di bidang dana pensiun serta untuk memberikan pemahaman hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan fungsi dan peranannya baik itu sebagai pendiri, mitra pendiri, pengurus, dewan pengawas, peserta dan pensiunan.
  2. Diklat ADP ini mutlak diperlukan bagi dana pensiun dengan program pensiun manfaat pasti karena untuk memberikan pemahaman dari segi pendanaan, dengan memahami pendanaan yang baik, maka dana pensiun dapat dikelola dengan efisien dan aman.
Diklat MUDP ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan 24 April 2009 sedangkan Diklat ADP akan dilaksanakan pada tanggal 27 April sampai dengan 1 Mei 2009 bertempat di Gedung Arthaloka Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta Pusat.
Bagi pihak-pihak yang ingin mengikuti Diklat tersebut, segera hubungi ADPI di 021-2514050 atau 2514052

Relationship

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP