PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usahanya Enercoal Resources Pte Ltd akan menerbitkan lagi obligasi konversi senilai US$ 300 juta. Obligasi ini berjangka waktu 7 tahun dengan kupon bunga 5%.
Menurut SVP Investor Relations BUMI Dileep Srivastava dalam keterangannya, Senin (23/11/2009) mengatakan, obligasi ini akan diterbitkan oleh Enercoal yang merupakan anak usaha BUMI dengan kepemilikan 100%. BUMI memberikan opsi menaikkan nilai penerbitan obligasi hingga US$ 50 juta menjadi US$ 350 juta.
"Harga konversi ditetapkan 30% premium (dari harga pasar)," ujarnya.
Sayangnya Dileep tidak menyebutkan harga konversi pasti penerbitan obligasi konversi ini. Namun ketika jatuh tempo pada 2016, obligasi ini akan ditukar menjadi saham BUMI.
Dalam penerbitan obligasi konversi ini, BUMI kembali menunjuk Credit Suisse (Singapore) Ltd sebagai agen penjual tunggal. Masa penawaran dijadwalkan tutup pada 25 November 2009.
Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk rencana akuisisi dan investasi pada sektor terkait pertambangan juga untuk mendanai transaksi tukar saham (equity swap) dengan Credit Suisse serta untuk pembiayaan kembali utang-utang (refinancing) dan keperluan umum perusahaan.
Pada Agustus 2009, Enercoal juga menerbitkan obligasi konversi yang bisa ditukarkan menjadi saham BUMI senilai US$ 375 juta. Obligasi berjangka waktu 5 tahun tersebut memberikan kupon bunga 9,25%.
Credit Suisse (Singapore) Ltd juga ditunjuk menjadi agen tunggal penjualan obligasi konversi. Saat jatuh tempo tahun 2014, obligasi ini bisa dikonversi menjadi saham BUMI atau pelunasan tunai.
Harga konversi saham atas obligasi konversi senilai US$ 375 juta itu ditetapkan sebesar Rp 3.366,9046 per saham. Harga konversi 30% lebih tinggi dari harga referensi yang ditetapkan sebesar Rp 2.589,9266.
Setelah penerbitan obligasi konversi US$ 375 juta pada Agustus 2009 dengan harga konversi di level Rp 3.300-an, harga saham BUMI langsung menanjak hingga menembus level Rp 3.400 per saham.
Setelah itu, harga saham BUMI terjun bebas hingga menyentuh level Rp 2.150 per saham. Dengan penerbitan obligasi konversi US$ 300 juta ini, kabarnya harga saham BUMI bakal kembali dikerek hingga menembus level Rp 3.000-an sebelum akhir tahun.
sumber : detikfinance.com