IHSG Dikepung Sentimen Negatif
Rontoknya bursa-bursa global bisa menjadi sentimen negatif pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Koreksi IHSG yang sudah berlangsung sejak perdagangan Rabu (20/5/2009) bisa berlanjut lagi.
Investor melihat pasar saham global dunia masih belum berada kondisi yang stabil, apalagi lembaga pemeringkat Standard & Poor's kemarin baru saja menurunkan outlook atas peringkat Inggris dari 'Stabil' ke 'negatif'. Penurunan outlook itu bisa berimplikasi pada penurunan peringkat 'AAA' Inggris.
Sentimen negatif tersebut sebelumnya telah membuat bursa Wall Street rontok. Pada perdagangan Kamis (21/5/2009), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 129,91 poin (1,54%) ke level 8.292,13. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 15.14 poin (1,68%) ke level 888,333 dan Nasdaq juga melemah 32,59 poin (1,89%) ke level 1.695,25.
Pasar valas dan obligasi pun ikut terguncang. Aset-aset berdenominasi AS ikut terpengaruh karena kekhawatiran penurunan outlook Inggris itu akan berdampak pada AS yang kini sedang mengalami resesi disamping defisit anggarannya yang membubung tinggi.
Berbagai sentimen negatif yang mengepung bursa saham itu bisa menahan laju IHSG. Apalagi penguatan IHSG yang sudah terjadi sejak pekan lalu tercatat cukup besar. Banyak alasan yang membuat investor untuk sementara memilih untuk keluar sejenak sembari menikmati gain.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (20/5/2009) lalu, IHSG turun 0,294 poin (0,02%) menjadi 1.885,722. Pelemahan diprediksi akan berlanjut, apalagi sejumlah bursa regional juga langsung melemah mengikuti pelemahan Wall Street.
Bursa Tokyo pada perdagangan akhir pekan ini dibuka melemah. Indek Nikkei-225 tercatat langsung merosot 108,01 poin (1,17%) ke level 9.156,14.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini.
Panin Sekuritas:
IHSG bergerak fluktuatif menjelang libur hari Kamis. Indeks sempat bergerak menguat pada sesi 1 sebelum akhirnya ditutup melemah tipis -0,02% di 1885,722. Investor memilih untuk melakukan konsolidasi terlebih dahulu mengingat kenaikan indeks cukup signifikan dalam 2 pekan terakhir. Saham sektor perbankan tercatat menjadi pendorong turunnya indeks. Sementara naiknya harga komoditas berhasil membuat saham sektor pertambangan menahan kejatuhan indeks lebih dalam. Untuk hari Jumat kami perkirakan volume perdagangan akan kembali akan menurun. Kisaran support-resistance indeks pada 1.858-1.898.
sumber : detikfinance
Investor melihat pasar saham global dunia masih belum berada kondisi yang stabil, apalagi lembaga pemeringkat Standard & Poor's kemarin baru saja menurunkan outlook atas peringkat Inggris dari 'Stabil' ke 'negatif'. Penurunan outlook itu bisa berimplikasi pada penurunan peringkat 'AAA' Inggris.
Sentimen negatif tersebut sebelumnya telah membuat bursa Wall Street rontok. Pada perdagangan Kamis (21/5/2009), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 129,91 poin (1,54%) ke level 8.292,13. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 15.14 poin (1,68%) ke level 888,333 dan Nasdaq juga melemah 32,59 poin (1,89%) ke level 1.695,25.
Pasar valas dan obligasi pun ikut terguncang. Aset-aset berdenominasi AS ikut terpengaruh karena kekhawatiran penurunan outlook Inggris itu akan berdampak pada AS yang kini sedang mengalami resesi disamping defisit anggarannya yang membubung tinggi.
Berbagai sentimen negatif yang mengepung bursa saham itu bisa menahan laju IHSG. Apalagi penguatan IHSG yang sudah terjadi sejak pekan lalu tercatat cukup besar. Banyak alasan yang membuat investor untuk sementara memilih untuk keluar sejenak sembari menikmati gain.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (20/5/2009) lalu, IHSG turun 0,294 poin (0,02%) menjadi 1.885,722. Pelemahan diprediksi akan berlanjut, apalagi sejumlah bursa regional juga langsung melemah mengikuti pelemahan Wall Street.
Bursa Tokyo pada perdagangan akhir pekan ini dibuka melemah. Indek Nikkei-225 tercatat langsung merosot 108,01 poin (1,17%) ke level 9.156,14.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini.
Panin Sekuritas:
IHSG bergerak fluktuatif menjelang libur hari Kamis. Indeks sempat bergerak menguat pada sesi 1 sebelum akhirnya ditutup melemah tipis -0,02% di 1885,722. Investor memilih untuk melakukan konsolidasi terlebih dahulu mengingat kenaikan indeks cukup signifikan dalam 2 pekan terakhir. Saham sektor perbankan tercatat menjadi pendorong turunnya indeks. Sementara naiknya harga komoditas berhasil membuat saham sektor pertambangan menahan kejatuhan indeks lebih dalam. Untuk hari Jumat kami perkirakan volume perdagangan akan kembali akan menurun. Kisaran support-resistance indeks pada 1.858-1.898.
sumber : detikfinance