Senin, 29 Juni 2009

Saham Terpopuler di Sesi I

IHSG menutup sesi pagi ini dengan pelemahan tipis. Sempat dibuka pada level 2.040,45, IHSG terus bergerak negatif namun sempat menyentuh level tertingginya di 2.049,85.

Namun kemudian melemah hingga menjadi negatif dan tidak pernah kembali ke teritori positif, dengan intralow di 2021.36. IHSG pada perdagangan Senin (29/6/2009) pada sesi pertama akhirnya closing di level
2030.15, turun 10.03 poin (-0.49%).

Hanya 2 dari 10 sektor yang berhasil positif pagi ini yaitu consumer goods dan finansial. Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh agrikultur, tambang, infrastruktur, trade & service.

"Kami mulai melihat peluang JCI untuk ditutup melemah karena perkembangan terakhir di regional, namun dengan antisipasi terhadap window dressing, inflasi rabu ini serta BI rate Jumat ini, kami melihat ini adalah peluang yang baik untuk buy on weakness. Dow Fut -36 dan NKY Fut -110 pada 12:08 PM," jelas Bernard Thien, President Director PT CIMB-GK Securities Indonesia dalam catatan risetnya.

CIMB-GK Securities mencatat, Pasar Asia pagi ini mixed, sebagian menguat dipimpin oleh Shanghai +0.6%, sebagian melemah dipimpin oleh NKY -0.8%. NKY melemah setelah Daiwa Securities, perusahaan broker terbesar kedua di Jepang berencana rights issue 240 miliar yen ($2.5 miliar), sementara Mizuho, bank terbesar ketiga di Jepang juga berniat melakukan hal yang sama.

Berikut saham-saham yang populer di sesi I hari ini versi CIMB-GK Securities:

Gudang Garam (GGRM) Dikabarkan ada perubahan jajaran direksi, dan salah satu broker menaikan target harga GGRM. CIMB-GK masih memberikan target harga Rp17,100 dengan rating OUTPERFORM. Gudang Garam (GGRM) naik Rp 900 menjadi Rp 12.550

Panin Life (PNLF), ada rumor bahwa PNLF akan masuk ke jasa konsultasi management dan administrasi. Saham PNLF naik Rp 5 menjadi Rp 111.

Bank Danamon (BDMN) Sensitif terhadap penurunan suku bunga (konsensus BI rate -25bp Jumat ini) dan inflasi yang rendah (Rabu ini). Saham Bank Danamon (BDMN) naik Rp 150 menjadi Rp 4.800.

Bayan Resources (BYAN) terindikasi tidak memenuhi covenant sehinga harus menambah jaminan kepada kreditur dan menaikkan biaya hutang menjadi LIBOR + 2.3%. Saham BYAN turun Rp 200 menjadi Rp 5.200.

Indofood Sukses Makmur (INDF) Harga CPO kemarin -0.73%, harga IFAR SP juga -0.78% ke S$1.27 pagi ini. Saham Indofood turun Rp 50 menjadi Rp 1.880. sumber:detikfinance

Relationship

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP