Rabu, 22 April 2009

IHSG Ikuti Irama Bursa Regional

Pasar saham dalam negeri masih mencetak nilai transaksi yang besar meskipun pada Selasa kemarin (21/4/2009) investor lebih banyak dalam posisi jual. Koreksi saham masih mungkin terjadi, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga akan mengikuti irama bursa saham regional yang menentukan pergerakannya. Saham-saham unggulan masih dalam posisi jenuh beli atau overbought.
Pada perdagangan saham Rabu (22/4/2009) IHSG diprediksi bergerak bervariasi dengan kecenderungan melanjutkan aksi profit taking. Namun jika bursa regional positif, pelemahan IHSG bisa ditahan. Sementara bursa saham Nikkei Jepang pada Rabu pagi ini dibuka menguat 66,02 poin (0,76%) menjadi 8.777,53.
Nikkei mengikuti Wall Street yang naik dengan dipimpin oleh saham-saham perbankan. Investor mulai sedikit nyaman setelah Menkeu AS Timothy Geithner menyatakan bahwa perbankan memiliki cadangan yang cukup untuk melindungi mereka dari kemungkinan rugi. Pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS (21/4/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik hingga 127,83 poin (1,63%) ke level 7.969,56.
Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 17,69 poin (2,13%) ke level 850,08 dan Nasdaq menguat 35,64 poin (2,22%) ke level 1.643,85.
Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin (21/4/2009) turun 32,996 poin (1,99%) menjadi 1.628,849 setelah enam hari beturut-turut mengalami rally panjang.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.
Panin Sekuritas
IHSG kemarin mengalami profit taking setelah 6 hari berturut-turut mengalami kenaikan. IHSG tercatat melemah -1,99% ditutup pada 1.628,849.
Investor melakukan aksi ambil untung menyusul anjloknya bursa regional dan harga komoditas seiring dengan turunnya harga minyak dunia. Nikkei ditutup melemah -2,39%, Hangseng turun -2,95%. Sektor perbankan, infrastruktur, serta pertambangan tercatat menjadi pendorong turunnya indeks. Beberapa saham unggulan yang mengalami profit taking antara lain adalah BUMI, BBRI, TLKM, ASII, dan INCO.
Secara teknikal sinyal akan turunnya indeks kemarin sudah ditandai oleh melemahnya nilai transaksi dalam 3 hari terakhir. IHSG juga sudah memasuki wilayah overbought sejak 1 pekan terakhir. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance pada 1.604-1.635.
Optima Securities
Indeks mendapatkan momentum koreksi seiring tertekannya bursa utama regional di atas 2% sehingga melemah 32 poin ke posisi 1.628. Walaupun terjadi profit taking namun transaksi cukup tinggi mencapai Rp 6 triliun dengan saham lapis dua dan tiga sangat aktif di transaksikan. Arah pergerakan bursa selanjutnya menunggu arah bursa luar dengan kisaran pergerakan harian 1.600-1.650 dengan pilihan saham : BTEL, TRUB, ENRG, dan INDF. eTrading Securities
Bursa AS terdorong oleh saham-saham keuangan setelah Menkeu AS Timothy Geither mengatakan sebagian besar bank-bank nasional memiliki modal yang cukup.
Harga SUN turun setelah pemebelian utang negara oleh Federal Reserve sebesar US$ 7 miliar di bawah ekspektasi. Saham-saham menguat seiring meredanya kekhawatiran atas kerugian kredit bagi bank-bank.
Minyak mentah untuk bulan Mei naik menjadi $46.51/barrel, kontrak berjangka untuk bulan Juni naik menjadi $48.55. Gold futures tergelincir 0.5% menjadi $882.70/oz, Silver Future untuk bulan Mei -0.4% menjadi $12.06/oz. Regional Pagi ini : Nikkei (+0,75%) 8.776,95; Kospi (+0,89%) 1.348,77; ASX 200 (+0,47%) 3.694,70; STI (-0,9%) 1.870Commodity : CPO (-0.7%) 2.510RMY, Gold (+0.1%) $883.4/oz, Crude Oil (+0.4%) $48.72/barrel, Natural Gas (+0.9%) $3.54/mmbtu, Nickel $11.455/ton, Tin $11.910/ton. (detik.com)

Relationship

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP