Rabu, 22 April 2009

Tekanan Jual IHSG Tak Kurangi Minat Beli Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan mengalami tekanan. Namun tekanan jual tersebut tidak mengurangi minat investor membeli saham. Sehingga tarik menarik aksi jual dan beli akan cukup tinggi.
Animo beli saham tersebut muncul karena investor masih akan berburu saham-saham sektor energi seiring dengan harga minyak yang masih di atas level US$ 50-an per barel. Meski pada Selasa waktu AS (5/5/2009) harga minyak agak terkoreksi ke US$ 53,84 per barel.
Pelaku pasar percaya meski masih mengalami tekanan, IHSG pada perdagangan Rabu (6/5/2009) dalam tren positif. Terlebih nilai transaksi yang masuk ke lantai bursa juga masih tinggi.
Sementara saham-saham di Wall Street melemah terkena profit taking. Investor kini sedang harap-harap cemas menunggu hasil stress test atas bank-bank besar.
Hasil bocoran sementara dari stress test adalah 10 dari 19 bank besar peserta test tersebut kemungkinan harus menambah modalnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS (5/5/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah tipis 16,09 poin (0,19%) ke level 8.410,65. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 3,44 poin (0,38%) ke level 903,80 dan Nasdaq turun tipis 9,44 poin (0,54%) ke level 1.754,12.Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham, Selasa (5/5/2009) turun 16,077 poin (0,9%) menjadi 1.772,070.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas
Panin Sekuritas
IHSG akhirnya kemarin bergerak melemah menyusul aksi ambil untung oleh para investor. Penurunan kemarin sekaligus mengakhiri rally naik yang terjadi dalam 5 hari berturut-turut. Saham sektor perbankan terlihat menjadi pendorong turunnya indeks. Investor terlihat melakukan sell on news terhadap pengumuman diturunkannya BI Rate. Sebagai informasi, dalam beberapa hari terakhir sektor perbankan memang selalu menjadi indeks mover terbesar. Kami melihat profit taking yang dilakukan investor masih cukup wajar. Meski hari ini tekanan jual diprediksikan masih akan terjadi, akan tetapi kami melihat IHSG masih akan berada dalam bullish trend-nya (uptrend channel). Pelaku pasar masih cukup optimis perekonomian global akan berangsur pulih. Kami perkirakan indeks hari ini akan bergerak dalam kisaran support-resistance 1.760-1.790.
Optima Securities
Meskipun melemah 16 poin ke level 1.772, indeks berhasil menutup gap yang terjadi level 1.766-1.821. Pasca penurunan BI Rate 25 basis poin ke 7,25% investor melakukan profit taking khususnya di sektor infrastruktur dan keuangan mengingat indeks telah rally cukup banyak serta belum ada sentimen yang dianggap menjadi katalis penguatan berikutnya. Nilai transaksi hampir Rp 7 triliun di mana smart money masih mengalir ke bursa sebesar Rp 663 miliar. Kondisi yang sudah overbought bisa memicu pelemahan indeks kembali. Pergerakan harian di level 1.720-1.840 dengan pilihan saham: BUMI, INCO, SMGR, dan MEDC.
eTrading Securities
Profit taking pada IHSG kemarin cenderung memberi signal kelelahan dari rally saham. Hasil stress-test bisa menjadi alasan untuk profit taking. MEDC mengumumkan rencana penjualan 50% saham block Area 47 di Lybia, menjadi sentimen positive untuk pergerakan sahamnya. Verenex pemegang 50% saham sisanya, telah setuju untuk menjual ke CNOOC dengan harga USD400 juta. Saat ini market cap MEDC adalah USD873 juta.
Dari ekonomi BI rate turun 50 bps menjadi 7,25% kemarin, lebih rendah dari perkiraan kita dan konsensus 25bps. Bank di perkirakan akan menurunkan Lending rate mereka meskipun pada level terbatas melihat NPL yang masih meragukan.
Kita memperkirakan hari ini IHSG akan side-way, investor ragu dengan rally sepanjang dua bulan terakhir ini. Apakah ini "bear market rally" atau market rebound? Apapun itu market turnover telah kembali sekitar Rp 4-6 triliun di bandingkan akhir tahun 2008 hanya Rp 1-2 triliunn. Turnover bisa menjadi support untuk penurunan IHSG.(ir/ir)
sumber : detik finance

Relationship

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP